Menerapkan Konsep Rumah Scandinavian di Indonesia

Loading image...
Oleh Surabaya Prop February 04, 2025
Terakhir Diperbarui: February 05, 2025

Saat ini, sudah cukup banyak proyek pembangunan rumah Scandinavian di Indonesia. Hal ini dikarenakan konsep desainnya yang simple, minimalis, dan fungsional, di mana sangat diminati oleh calon konsumen khususnya para generasi muda.

Sebagai tambahan info, rumah bergaya Scandinavian atau Nordic telah menjadi salah satu tren desain interior dan arsitektur paling populer di dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Karakteristik Utama Rumah Scandinavian

Gaya rumah yang berasal dari negara-negara Nordik seperti Swedia, Norwegia, Denmark, Finlandia, dan Islandia ini memiliki beberapa karakteristik tertentu, di antaranya adalah sebagai berikut: 

rumah skandinavia elegan

1. Minimalisme yang Fungsional

Gaya Scandinavian mengutamakan kesederhanaan tanpa mengorbankan fungsi. Setiap elemen dalam rumah dirancang dengan tujuan yang jelas, menghindari dekorasi berlebihan. Ruangan cenderung lapang dan tidak terlalu penuh dengan furniture atau ornamen.

2. Warna Netral dan Natural

Warna dominan dalam rumah Scandinavian adalah warna-warna netral seperti putih, abu-abu muda, dan krem. Warna-warna ini menciptakan kesan terang serta lapang, di mana erat kaitannya dengan musim dingin yang panjang di negara-negara Nordik.

ruang keluarga rumah scandinavian

Selain itu, nuansa natural seperti kayu dan tanaman hijau juga sering digunakan untuk menambah kehangatan.

3. Pencahayaan Alami

Karena musim dingin di negara-negara Nordik cenderung gelap dan panjang, pencahayaan alami menjadi elemen kunci dalam desain Scandinavian. Jendela besar disertai penggunaan tirai transparan sering digunakan untuk memaksimalkan cahaya matahari.

4. Material Alami

Kayu adalah material utama yang digunakan dalam rumah Scandinavian, baik untuk lantai, furniture, maupun dekorasi.

interior kayu alami rumah scandinavian

Kayu memberikan kehangatan dan tekstur alami yang membuat ruangan terasa lebih hidup. Selain kayu, material seperti batu, wol, maupun linen juga sering digunakan.

5. Furnitur Simpel dan Ergonomis

Furnitur dalam rumah Scandinavian dirancang dengan garis-garis yang bersih dan simpel. Desainnya ergonomis, sering kali menggabungkan estetika dengan fungsi. Furnitur kayu dengan warna natural atau putih adalah pilihan yang paling umum.

Elemen Desain Rumah Scandinavian

Selain karakteristik di atas, rumah bergaya Nordik juga menonjolkan elemen-elemen tertentu yang berbeda dengan gaya lainnya.

1. Lantai Kayu

Lantai kayu, terutama yang berwarna terang, adalah ciri khas rumah Scandinavian. Kayu memberikan kehangatan dan membuat ruangan terasa lebih luas.

interior ruang keluarga scandinavian

2. Dinding Putih atau Warna Netral

Dinding putih atau warna netral lainnya digunakan untuk menciptakan kesan terang dan lapang. Dinding juga sering dibiarkan polos tanpa banyak dekorasi untuk menjaga kesan minimalis.

rumah scandinavian putih

3. Aksen Warna Pastel atau Cerah

Meskipun warna netral mendominasi, aksen warna pastel atau cerah seperti biru muda, hijau mint, atau kuning sering digunakan untuk menambah kesan ceria dan hidup.

Baca juga: Warna hijau sage untuk rumah

4. Tanaman Hijau

Tanaman hijau adalah elemen penting dalam rumah Scandinavian. Mereka tidak hanya menambah estetika tetapi juga membawa nuansa alam ke dalam rumah.

5. Dekorasi Simpel

Dekorasi dalam rumah Scandinavian cenderung simpel dan bermakna. Benda-benda seperti karpet berbulu, bantal linen, atau karya seni kecil sering digunakan untuk menambah karakter ruangan.

Keunggulan Rumah Scandinavian

Model rumah seperti ini memiliki beberapa keunggulan dalam beberapa aspek seperti:

rumah scandinavian kayu hangat

1. Nyaman & Hangat

Kombinasi material alami, warna netral, serta pencahayaan yang baik mampu menciptakan suasana yang nyaman dan hangat, cocok untuk kehidupan sehari-hari.

2. Mudah Diadaptasi

Gaya Scandinavian sangat fleksibel dan dapat diadaptasi dengan berbagai gaya desain lainnya, seperti industrial atau modern.

3. Ramah Lingkungan

Penggunaan material alami dan desain yang berkelanjutan membuat rumah Scandinavian ramah lingkungan.

4. Timeless

Desain Scandinavian tidak mudah lekang oleh waktu. Kesederhanaan dan fungsionalitasnya membuatnya selalu relevan, terlepas dari tren yang sedang berlangsung.

Mengusung Konsep Rumah Scandinavian di Indonesia

Jika ditanya cocok atau tidak, rumah Scandinavian bisa dibilang cocok dan oke-oke saja untuk diterapkan di Indonesia, terutama bagi mereka yang menyukai desain minimalis serta fungsional. Meskipun gaya ini ideal untuk daerah beriklim dingin, konsep ini juga bisa diadaptasi dengan sangat baik di negara beriklim tropis.

rumah scandinavian di indonesia

Namun demikian, seperti halnya gaya arsitektur lainnya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika ingin menerapkannya di Indonesia. Penjelasan lengkapnya ada di bawah ini.

Tantangan Gaya Rumah Scandinavian di Indonesia

Berikut adalah kekurangan atau tantangan menerapkan rumah Scandinavian di Indonesia:

1. Iklim Tropis & Kelembapan

Gaya Scandinavian awalnya dirancang untuk iklim dingin di negara-negara Nordik. Di Indonesia, suhu yang panas dan kelembapan tinggi bisa menjadi tantangan.

Misalnya, penggunaan kayu yang dominan memerlukan perawatan ekstra agar tidak mudah lapuk atau rusak akibat kelembapan.

2. Ventilasi

Desain Scandinavian sering mengandalkan jendela besar untuk pencahayaan alami. Tetapi di Indonesia, hal ini perlu disertai tambahan berupa sistem ventilasi yang baik agar udara panas tidak terperangkap di dalam rumah. Karena jika ventilasi tidak baik, rumah bisa terasa pengap.

3. Biaya Material & Perawatan

Meskipun material alami seperti kayu mudah ditemukan di Indonesia, kualitas kayu yang tahan lama (seperti jati atau ulin) bisa relatif mahal.

Selain itu, perawatan rutin diperlukan untuk menjaga material tersebut tetap awet, terutama di iklim tropis.

4. Keterbatasan Ruang Terbuka

Di perkotaan Indonesia, lahan terbatas seringkali membuat ruang terbuka atau taman kecil (ciri khas Scandinavian) sulit diwujudkan.

tampak depan rumah scandinavian

Padahal, elemen seperti tanaman hijau dan area outdoor penting untuk menciptakan nuansa alami dalam gaya ini.

5. Budaya Kolektif & Kebutuhan Ruang

Gaya Scandinavian cenderung mengutamakan kesederhanaan dan ruang yang lapang, sementara budaya Indonesia seringkali membutuhkan ruang untuk berkumpul atau menyimpan banyak barang. Hal ini bisa menjadi tantangan dalam menyesuaikan gaya Scandinavian dengan kebutuhan keluarga Indonesia.

6. Keterbatasan Warna Netral

Kentalnya warna netral dalam gaya Scandinavian mungkin terasa terlalu monoton bagi sebagian orang Indonesia yang lebih menyukai warna-warna cerah dan berani. Namun, hal ini bisa diatasi dengan menambahkan aksen warna atau elemen dekoratif yang lebih hidup.

Adaptasi Rumah Scandinavian di Indonesia

Meskipun ada kekurangan dan tantangannya, Anda tidak perlu khawatir, karena ada solusinya. Dengan beberapa penyesuaian, rumah Scandinavian masih dapat diterapkan di Indonesia. Berikut adalah penjelasannya

1. Ventilasi yang Baik

Di Indonesia, suhu udara cenderung panas dan lembap. Oleh karena itu, ventilasi yang baik sangat penting.

Desain rumah Scandinavian dapat dimodifikasi dengan menambahkan jendela besar, bukaan atap, atau sistem cross-ventilation untuk memastikan sirkulasi udara yang optimal.

area dapur rumah scandinavian

Ini juga membantu mengurangi penggunaan AC, yang sejalan dengan prinsip ramah lingkungan gaya Scandinavian.

2. Penggunaan Material Tahan Panas & Lembap

Kayu tetap menjadi pilihan utama, namun pastikan menggunakan kayu yang tahan terhadap cuaca tropis, seperti kayu ulin atau merbau.

Selain itu, material seperti batu alam dan keramik bisa digunakan untuk lantai atau dinding agar lebih tahan terhadap kelembapan.

3. Atap Dibuat Lebih Tinggi

Untuk menciptakan kesan sejuk, atap rumah Scandinavian di Indonesia bisa dirancang lebih tinggi. Ini membantu udara panas naik ke atas dan membuat ruangan terasa lebih nyaman.

rumah scandinavian sederhana elegan

4. Penggunaan Warna Cerah

Meskipun warna netral tetap dominan, menambahkan aksen warna cerah seperti biru laut, hijau daun, atau kuning matahari dapat menciptakan kesan segar dan cocok dengan suasana tropis.

5. Memanfaatkan Tanaman Tropis

Tanaman hijau adalah elemen dekorasi penting dalam rumah Scandinavian. Di Indonesia, tanaman tropis seperti monstera, lidah mertua, atau palem bisa digunakan untuk menambah kesan alami dan segar.

Kesimpulan

Rumah Scandinavian adalah pilihan sempurna bagi mereka yang menginginkan desain minimalis, fungsional, dan hangat. Dengan menggabungkan warna netral, material alami, dan pencahayaan yang baik, rumah Scandinavian akan menciptakan kenyamanan maksimal.

Gaya ini tidak hanya indah secara visual tetapi juga praktis serta ramah lingkungan, menjadikannya pilihan yang timeless untuk hunian modern.

* Photos: Pinterest