Batako sering digunakan sebagai alternatif dari bata merah karena lebih cepat dipasang dan lebih tahan lama. Material ini cukup populer di Indonesia karena relatif lebih terjangkau secara harga. Namun, sebelum memutuskan untuk mengimplementasikannya pada dinding rumah, pahami karakteristiknya terlebih dahulu.
Artikel ini akan membahas berbagai aspek terkait batako, mulai dari bahan baku hingga kelebihan dan kekurangannya.
Adalah salah satu jenis bahan bangunan yang digunakan untuk konstruksi dinding, baik eksternal atau internal bangunan. Berbeda dengan bata merah dan bata ringan, batako terbuat dari campuran semen, pasir, serta bahan tambahan lainnya yang dicetak dalam bentuk persegi panjang.
Berkat komposisinya, batako memiliki warna abu-abu khas serta kepadatan tinggi dan struktur lebih kuat dibandingkan kedua jenis bata lainnya. Selain itu,
Sebagian besar batako memiliki satu atau lebih rongga di dalamnya. Sedangkan bagian sampingnya memiliki permukaan yang halus atau dihiasi dengan desain khusus. Penggunaannya disusun secara bertumpuk satu per satu dan dipasang dengan mortar beton.
Ada tiga jenis batako yang umum dijumpai. Ketiganya berbeda dikarenakan beberapa faktor seperti material utama dan campurannya, ukuran, serta harganya. Berikut penjelasan detailnya.
Sering juga disebut Trass, jenis ini dibuat dari campuran trass, batu kapur, dan air. Trass adalah sebuah jenis semen dari serbuk tanah yang berasal dari pelapukan batu gunung berapi.
Foto: adipatimahesatama
Campuran ketiga bahan ini kemudian dicetak lalu dibakar. Jenis ini biasanya memiliki ukuran panjang sekitar 25-30 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 14-18 cm.
Batako press adalah jenis yang terbuat dari campuran semen, pasir kasar, atau abu batu. Proses pembuatannya bisa dilakukan secara manual atau menggunakan mesin. Ukuran umumnya adalah panjang 36-40 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 18-20 cm.
Foto: tokopedia
Bataton merupakan jenis yang terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air, serta bahan lainnya.
Foto: indotrading
Campuran bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk dan biasanya memiliki rongga di dalamnya. Rongga ini dapat dimanfaatkan untuk memasang baja sebagai penyangga struktur, atau bahkan sebagai jalur pipa air maupun kabel listrik.
Ukuran bataton berkisar antara 30-40 cm (panjang), 10-15 cm (lebar), dan 20 - 25 cm (tinggi).
Sebagai salah satu pilihan utama dalam pembangunan dinding, material ini memiliki beragam kelebihan dan kekurangan.
Ada sejumlah alasan mengapa material ini menjadi alternatif dalam konstruksi dinding, di antaranya adalah sebagai berikut:
Batako memiliki dimensi besar dan berlubang. Hal ini bisa menghemat hingga 50% beban dinding dan 75% plesteran.
Strukturnya yang berlubang memungkinkan penggunaan batako lebih sedikit perekat dalam proses pemasangan. Selain itu, permukaannya yang cenderung halus tidak membutuhkan plesteran serta acian tambahan untuk finishing.
Hal ini pada akhirnya dapat menghemat waktu, tenaga, serta biaya dalam proses pengerjaannya.
Dinding batako memiliki kemampuan untuk memblokir sebagian besar suara jika proses pembangunannya dilakukan dengan benar. Ini disebabkan karena kepadatannya yang tinggi sehingga mampu menahan hingga memblokir gelombang suara.
Selain itu keberadaan rongga di dalamnya juga berperan dalam menyerap dan meredam suara. Namun pastikan bahwa dinding dibangun dengan rapat dan kokoh untuk memaksimalkan efek kedap suara ini.
Selain suara, batako juga memiliki sifat kedap air yang cukup baik sehingga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya rembesan air ke dalam bangunan. Hal ini penting untuk menjaga kekokohan serta keamanan struktur bangunan dari kerusakan akibat kelembaban.
Baca juga: Cara Mengatasi Tembok Lembab
Dinding batako cenderung kuat dan tahan lama. Lubang-lubang di dalam strukturnya dapat diisi dengan bahan penguat seperti besi beton atau serat untuk meningkatkan kekuatannya.
Selain itu, material ini mampu menahan angin kencang, menjadikannya pilihan ideal untuk daerah-daerah yang rentan terhadap cuaca ekstrem seperti angin topan maupun tornado.
Bahan utamanya memiliki sifat tahan terhadap api. Ini membuat bangunan menjadi lebih tahan terhadap bahaya kebakaran.
Dibalik kelebihannya, material ini juga memiliki beberapa kekurangan dalam beberapa hal.
Salah satu kelemahan utamanya adalah kecenderungan dindingnya untuk mengalami retakan rambut. Hal ini dapat terjadi karena faktor perubahan suhu, pergerakan tanah, atau kesalahan dalam proses pembangunan.
Material ini memiliki sifat termal kurang baik dalam meredam panas, sehingga mungkin membutuhkan isolasi tambahan untuk menjaga suhu dalam ruangan tetap nyaman, terutama di daerah dengan iklim panas.
Jika terjadi kerusakan pada dinding, proses perbaikannya bisa menjadi tantangan tersendiri. Kekuatan dan kepadatannya yang tinggi membuatnya sulit untuk dibongkar tanpa merusak strukturnya. Hal ini dapat menyulitkan proses perbaikan, terutama jika kerusakan terjadi pada area yang sulit dijangkau atau memiliki akses terbatas.
Selain itu, melakukan modifikasi atau pemotongan pada batako juga cukup sulit dilakukan. Proses pemotongan atau pelubangan untuk keperluan tertentu biasanya membutuhkan alat dan keahlian khusus.
Harga kedua jenis bata ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi geografis, merek, kualitas, hingga jumlah yang dibeli. Namun, secara umum, batako biasanya lebih murah dibandingkan bata ringan.
Baca juga: Bata Merah Vs. Bata Ringan
Meskipun batako memiliki harga satuan lebih murah, namun pemakaian bata ringan bisa menjadi lebih ekonomis untuk dinding yang luas. Salah satu alasan utamanya adalah karena pemasangan bata ringan lebih cepat. Profil bata ringan yang lebih lebar memungkinkan proses pemasangan lebih efisien, tanpa memerlukan proses adukan spesi yang memakan waktu.
Dari penjelasan di atas, kita dapat memahami lebih dalam tentang batako beserta karakteristiknya, termasuk kelebihan maupun kekurangannya.
Baca juga: 8 Jenis Batu Alam Untuk Dinding Teras Rumah
Sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan batako sebagai material utama dalam proyek konstruksi pembangunan, pahami terlebih dahulu secara menyeluruh informasi dalam artikel ini. Harapannya adalah agar Anda bisa membuat keputusan tepat sesuai dengan kebutuhan konstruksi yang akan dikerjakan.