Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Tembok Lembab

Loading image...
Oleh Surabaya Prop February 25, 2024
Terakhir Diperbarui: May 12, 2024

Dinding atau Tembok lembab adalah masalah yang umum dihadapi oleh banyak pemilik rumah. Meskipun terdengar sepele, masalah ini tidak bisa diabaikan begitu saja.

Kelembaban berlebih pada tembok dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari pertumbuhan jamur hingga berkaitan dengan kesehatan penghuninya.

Penyebab Tembok Lembab

Ada beberapa faktor penyebab tembok menjadi lembab berlebih, antara lain:

1. Kelembaban Udara

Tingginya kelembaban udara dapat menyebabkan kondensasi pada permukaan tembok, terutama jika ventilasi tidak berfungsi baik. Ini menyebabkan dinding menyerap kelembaban dari udara, menjadikannya lembab.

2. Sistem Drainase Buruk

Drainase yang buruk di sekitar bangunan dapat menyebabkan air hujan atau air tanah menumpuk di sekitar dasar dinding atau di bawah permukaan tanah, menyebabkan tembok menjadi lembab.

3. Adanya Retakan

Retakan atau kerusakan pada struktur bangunan dapat memungkinkan air masuk ke dalam tembok, menyebabkan kelembaban berlebih.

Potensi Dampak Negatif

Tembok lembab yang tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan berbagai dampak negatif, antara lain:

1. Pertumbuhan Jamur dan Lumut

Akan terciptanya lingkungan bagi pertumbuhan jamur, lumut, bahkan ganggang pada permukaan tembok. Selain merusak penampilan estetika bangunan, pertumbuhan organisme ini juga dapat mengganggu kualitas udara di dalam ruangan sehingga mempengaruhi kesehatan penghuni.

2. Kerusakan Struktural

Air yang meresap ke dalam dinding dapat merusak struktur bangunan seiring waktu. Ini bisa menyebabkan retakan, pembusukan material, atau bahkan merusak struktur yang bisa mengancam keselamatan penghuninya.

3. Mempengaruhi Kesehatan

Lingkungan lembab akan mempercepat pertumbuhan bakteri, jamur, dan tungau. Kondisi ini bisa memicu masalah kesehatan seperti alergi, asma, atau infeksi pernapasan. Selain itu, akan timbul juga bau tidak sedap yang mengganggu kenyamanan penghuni.

4. Kerusakan Material

Tembok yang terus-menerus terpapar kelembaban dapat menyebabkan kerusakan pada bahan bangunan seperti kayu, cat, dan plester. Hal ini dapat mengakibatkan biaya perawatan dan perbaikan menjadi besar.

5. Penurunan Nilai Properti

Masalah kelembaban yang tidak ditangani dengan baik dapat merusak penampilan dan keandalan bangunan. Pada gilirannya, hal tersebut akan menyebabkan penurunan nilai properti.

Tips Mencegah Tembok Lembab

Ada beberapa tips untuk mencegah dinding mengalami kelembaban berlebih.

1. Penerapan Lapisan Anti-Air

Menggunakan lapisan anti-air seperti cat tahan air atau penutup dinding yang kedap air dapat membantu melindungi dinding dari penetrasi air.

2. Perbaikan Sistem Drainase

Memastikan sistem drainase di sekitar bangunan berfungsi dengan baik dapat mencegah penumpukan air hujan di sekitar dasar dinding atau di bawah permukaan tanah sehingga mengurangi potensi terjadinya kelembaban.

3. Ventilasi yang Baik

Memastikan ventilasi berfungsi dengan baik dapat membantu mengurangi kondensasi udara serta membuat dinding menjadi kering karena lancarnya aliran udara.

4. Penggunaan Bahan Bangunan Tahan Air

Memilih bahan bangunan tahan air serta memiliki sifat pengeringan yang baik, dapat membantu mengurangi risiko kelembaban pada dinding. Sebagai contoh, pilihlah batu bata berkualitas tinggi atau plester tahan air.

5. Perawatan Rutin

Lakukan perawatan rutin pada bangunan, termasuk pemeriksaan teratur terhadap dinding dan sistem drainase. Lakukan juga perbaikan sesegera mungkin terhadap kerusakan atau kebocoran sebelum menjadi lebih parah.

6. Penggunaan Dehumidifier

Penggunaan dehumidifier di dalam ruangan dengan tingkat kelembaban tinggi bisa membantu menyerap kelembaban udara dan menjaga kekeringan dinding.

7. Menempatkan Tanaman Secara Tepat

Hindari menanam tanaman di sekitar dinding bangunan karena tanaman dapat meningkatkan kelembaban di sekitarnya. Jika memungkinkan, pastikan ada ruang yang cukup antara tanaman dengan tembok.

Baca juga: 6 Warna Cat Dinding Pengusir Nyamuk

Cara Mengatasi Tembok Lembab

Jika dinding rumah menunjukkan tanda-tanda lembab berlebih, jangan panik terlebih dahulu. Dibalik setiap masalah terdapat jawabannya. Ada beberapa cara mengatasi tembok lembab berlebih yang bisa dilakukan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Sistem Pengeringan dengan Teknologi Injeksi Bahan Kimia

Teknologi ini merupakan solusi inovatif serta menawarkan pendekatan secara lebih efisien dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah kelembaban.

  • Sistem ini melibatkan penyuntikan bahan kimia khusus ke dalam tembok untuk membentuk lapisan kedap air di dalam struktur dinding.
  • Bahan kimia yang digunakan biasanya memiliki kemampuan untuk menembus pori-pori tembok dan membentuk penghalang terhadap air, sehingga menghentikan masalah kelembaban dari dalam dinding.
  • Metode ini biasanya efektif untuk mengatasi masalah kelembaban akibat retakan atau pori-pori besar pada dinding.

2. Teknologi Membran Kedap Air

Teknologi membran kedap air juga merupakan solusi modern yang efektif.

  • Teknologi ini melibatkan pemasangan membran khusus di luar atau di dalam tembok. Fungsinya sebagai penghalang terhadap penetrasi air.
  • Membran ini dapat dipasang pada permukaan eksternal atau internal dinding, tergantung pada sumber kelembabannya.
  • Membran kedap air terbuat dari berbagai bahan, seperti polietilena, bitumen, atau bahan khusus lainnya yang tahan terhadap air.

Kedua solusi ini sering kali efektif dalam mengatasi masalah kelembaban pada dinding secara menyeluruh. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional berpengalaman dalam bidang ini untuk memilih solusi yang sesuai dengan kondisi tembok dan kebutuhan bangunan secara spesifik.

Kesimpulan

Jika Anda melihat dinding atau tembok rumah Anda terlihat mengalami perubahan warna atau kondisi, sebaiknya jangan diabaikan, karena bisa saja itu merupakan tanda-tanda terjadinya lembab berlebih.

Kelembaban berlebih pada tembok tidak hanya memengaruhi penampilan fisik bangunan, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, mulai dari pertumbuhan jamur hingga kerusakan struktural, dan bahkan mengancam kesehatan penghuninya.

Baca juga: Menggunakan PVC Untuk Plafon Kamar Mandi? No Problem!

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan tertentu, termasuk penerapan lapisan anti-air, perbaikan sistem drainase, ventilasi yang baik, serta perawatan rutin bangunan. Selain itu, solusi efektif seperti sistem pengeringan profesional juga dapat menjadi pilihan opsional.