Fondasi adalah bagian terpenting dari sebuah rumah. Secara harfiah, fondasi menyokong seluruh struktur bangunan, memastikan stabilitas dan kekokohan yang diperlukan untuk keamanan jangka panjang. Sedangkan secara metaforis artinya adalah landasan untuk kenyamanan dan ketenangan pikiran bagi penghuni rumah.
Namun, meskipun menjadi tulang punggung rumah, fondasi tetap rentan terhadap berbagai masalah. Maka dari itu, penting untuk tidak meremehkan tanda-tanda potensial yang bisa menyebabkan permasalahan di kemudian hari.
Mengabaikan permasalahannya tanpa diikuti tindakan yang tepat bisa berakibat buruk bagi bangunan rumah dan juga keselamatan penghuninya
Memahami tanda-tanda fondasi rumah bermasalah adalah langkah penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Salah satu tanda paling umum adalah munculnya retakan pada dinding dan lantai rumah. Retakan-retakan ini bisa terlihat baik di dalam maupun di luar rumah.
Baca juga: Cara Mengatasi Tembok Lembab
Retakan yang muncul secara vertikal, horizontal, atau berbentuk garis lurus diagonal dapat menandakan masalah serius. Retakan lebih dari 1/4 inci (0,6 cm) biasanya merupakan tanda adanya permasalahan yang memerlukan perhatian segera.
Bergesernya fondasi dapat menyebabkan pintu dan jendela sulit dibuka ataupun ditutup dengan lancar. Ini membuat rel menjadi tidak sejajar sehingga tidak berfungsi secara normal.
Baca juga: Ukuran Jendela Rumah
Anda mungkin butuh usaha ekstra atau melakukan penyesuaian untuk mengoperasikan pintu dan jendela dengan baik.
Jika Anda melihat adanya kemiringan atau perubahan pada struktur bangunan seperti kemiringan pada dinding atau atap yang tidak rata, hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa fondasi rumah Anda mengalami masalah.
Baca juga: Retaining Wall
Perubahan seperti ini menandakan bahwa fondasi tidak lagi mampu menopang beban bangunan secara merata.
Akumulasi lumpur secara berlebihan di sekitarnya dapat menjadi tanda bahwa fondasi rumah mengalami pergeseran atau penurunan. Terlalu banyaknya lumpur bisa menunjukkan adanya masalah drainase atau pembuangan air yang tidak berfungsi sehingga bisa mempengaruhi kondisi fondasi.
Perubahan kondisi tanah di sekitar rumah, seperti penyusutan atau pembengkakan tanah, dapat mengindikasikan terjadinya masalah pada fondasi. Ketika tanah bergerak atau berubah, fondasi juga akan terpengaruh, menyebabkan kerusakan struktural pada rumah.
Bau yang tidak biasa, seperti bau tanah basah atau bau tidak sedap, dapat menjadi tanda adanya kelembaban berlebih atau bahkan kebocoran air pada fondasi. Adanya retakan juga patut diwaspadai, karena dapat menjadi indikator terjadinya kerusakan struktural cukup serius.
Jika Anda mencurigai adanya masalah pada fondasi rumah Anda, penting untuk segera mengambil tindakan. Mengabaikan tanda-tanda ini dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada bangunan dan bahkan membahayakan keselamatan Anda dan keluarga.
Langkah-langkah berikut dapat membantu Anda mengatasi situasi tersebut dengan efektif:
Pertama-tama, penting untuk memanggil insinyur struktural profesional yang berpengalaman dalam mengevaluasi fondasi rumah.
Profesional ini memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk mengidentifikasi masalah dengan tepat dan menentukan tingkat keparahannya. Mereka dapat melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk menentukan penyebab masalah serta memberikan rekomendasi perbaikan yang tepat.
Setelah masalah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan. Proses perbaikan dapat melibatkan berbagai teknik, seperti pemasangan pilar penyangga tambahan hingga perbaikan retakan serta kerusakan struktural. Dalam beberapa kasus bahkan dilakukan penggantian bagian fondasi yang rusak.
Baca juga: Menerapkan Pondasi Cakar Ayam Untuk Bangunan 2 Lantai
Penting untuk mempercayakan pekerjaan ini kepada para profesional yang berpengalaman untuk memastikan bahwa perbaikan dilakukan dengan benar dan aman.
Selain memperbaiki fondasi itu sendiri, mungkin juga diperlukan perbaikan pada kerusakan struktural yang disebabkan oleh masalah fondasi. Ini bisa termasuk memperbaiki retakan pada dinding, lantai, atau langit-langit, hingga mengembalikan pintu ataupun jendela ke posisi yang benar. Selain itu, lakukan perbaikan pada bagian-bagian bangunan yang mungkin telah bergeser atau terdampak oleh perubahan struktural.
Setelah proses perbaikan, langkah selanjutnya adalah mencegah masalah serupa terjadi di masa depan. Ini bisa melibatkan perbaikan sistem drainase atau pembuangan air di sekitar rumah untuk menghindari penumpukan lumpur atau kelembaban berlebih.
Baca juga: 10 Tips Merawat Rumah Agar Tetap Aman Saat Musim Hujan
Hal lainnya adalah pemantauan rutin fondasi untuk mendeteksi masalah sejak dini, dan pemeliharaan berkala bangunan secara umum.
Fondasi rumah yang bermasalah bisa menjadi sumber masalah berantai lainnya di kemudian hari. Jika diabaikan, maka pada akhirnya dapat merugikan pemilik rumah, baik itu sifatnya materiil ataupun immateriil. Oleh karena itu, penting mengenali tanda-tandanya sejak dini sehingga bisa mengambil tindakan yang tepat untuk menanganinya.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Pondasi