Saat musim hujan tiba, pemilik rumah sering dihadapkan pada beragam tantangan, mulai dari risiko kebocoran, genangan air, hingga meningkatnya potensi penyakit.
Namun, dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat, rumah Anda akan tetap terjaga dalam kondisi terbaiknya di tengah intensitas tinggi guyuran hujan.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan di musim penghujan sebagai bentuk tindakan preventif dari potensi timbulnya berbagai dampak negatif.
Pastikan atap rumah dalam kondisi baik dan tidak bocor. Atap merupakan pertahanan utama rumah dari hujan ataupun angin kencang. Kerusakan pada atap, seperti retakan kecil atau bergesernya genteng, bisa menjadi masalah berantai yang lebih besar jika dibiarkan begitu saja.
Sebaiknya melakukan pemeriksaan atap secara rutin setidaknya dua kali setahun, atau lebih sering jika memungkinkan, terutama menjelang musim hujan.
Perhatikan area-area rentan seperti persimpangan antara dua bidang atap atau di sekitar ventilasi atap. Jika menemukan masalah, segera perbaiki, bila perlu ganti bagian yang rusak untuk mencegah kebocoran saat hujan turun.
Selain itu, pastikan juga bahwa sambungan antara atap dan dinding rumah tertutup rapat dan tidak ada celah bagi air hujan untuk masuk.
Memperbaiki kerusakan atap secara berkala bukan hanya akan melindungi rumah dari kebocoran, tetapi juga dapat memperpanjang umur atap serta mencegah kerusakan lebih lanjut.
Pastikan untuk fokus pada area-area rentan tersumbat khususnya pada talang air.
Tersumbatnya saluran pada talang dapat menyebabkan genangan air di sekitar rumah, yang pada gilirannya dapat merusak pondasi, dinding, bahkan interior rumah.
Bersihkan secara rutin segala macam tumpukan daun, ranting, atau tumpukan sampah lainnya.
Selain itu, bisa juga dilakukan pemasangan filter saluran untuk mencegah tumpukan sampah berlebih. Ini akan membantu menjaga saluran tetap bersih, sehingga air hujan dapat mengalir dengan lancar.
Jendela maupun pintu yang memiliki celah memungkinkan air hujan masuk ke dalam rumah, menyebabkan genangan di dalam ruangan sehingga berpotensi merusak furnitur serta barang-barang lainnya.
Salah satu tindakan preventifnya adalah dengan mengecek kondisi karet pengisi atau stripping pada pintu maupun jendela. Jika stripping sudah aus, segera ganti dengan yang baru. Pastikan juga bahwa kaca jendela tidak retak.
Hal lainnya adalah memeriksa sambungan antara jendela/pintu dengan dinding rumah. Jika terdapat celah ataupun retakan, segera perbaiki dengan menggunakan bahan penyegel tahan air.
Sistem drainase yang baik akan membantu mengalirkan air hujan menjauh dari rumah, mencegah genangan di sekitar bangunan ataupun potensi kerusakan terkait.
Periksa kondisi saluran drainase untuk memastikan tidak ada kerusakan maupun sumbatan yang menghambat aliran air.
Kebocoran pada sistem pembuangan air, seperti bak mandi, toilet, dan wastafel, dapat menyebabkan genangan di dalam rumah, serta berpotensi mengalami kerusakan lebih serius ke depannya.
Pertama-tama, periksa apakah ada tanda-tanda kebocoran di sekitar benda-benda tersebut. Perhatikan apakah ada air yang menetes. Jika ada kebocoran, segera perbaik untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Selain itu, pastikan sistem pembuangannya tidak tersumbat oleh kerak maupun gumpalan kotoran.
Periksa dinding rumah secara menyeluruh, terutama di sekitar area yang rentan seperti sudut-sudut bangunan hingga persimpangan dinding. Perhatikan apakah ada retakan, kerusakan, atau bahkan pertumbuhan jamur di mana bisa menjadi tanda kelembaban berlebih di dinding.
Jika menemukan retakan pada dinding, segera perbaiki dengan menggunakan plester atau bahan penyegel yang tahan air. Jika terdapat jamur, maka bersihkan dan keringkan secara menyeluruh.
Selain memeriksa bagian eksternal dinding, perhatikan juga dinding bagian dalam, terutama di area yang dekat dengan area basah seperti kamar mandi atau dapur.
Cat atau lapisan pelindung tahan air dapat menjadi lapisan pertahanan tambahan untuk melindungi dinding dan atap rumah dari adanya rembesan.
Pertama-tama, bersihkan debu, kotoran, serta jamur yang mungkin ada di permukaan tersebut dengan menggunakan sikat atau alat pembersih lainnya. Pastikan pula bahwa permukaan sudah kering secara menyeluruh sebelum melakukan proses pengecatan.
Pilihlah cat atau lapisan pelindung yang dirancang khusus untuk tahan air. Lakukan proses pengecatan secara merata di seluruh permukaan dinding atau atap rumah seperti pada umumnya. Aplikasikan cat dengan lapisan yang cukup tebal untuk memberikan perlindungan maksimal. Setelah pengecatan selesai, biarkan permukaan mengering secara sempurna sebelum terkena air hujan.
Tingginya tingkat kelembaban selama musim hujan dapat meningkatkan risiko korsleting sistem listrik. Hal ini dapat menyebabkan bahaya kebakaran serta kerusakan peralatan elektronik.
Maka dari itu, periksalah semua soket listrik, saklar, dan perangkat listrik lainnya. Lakukan pengecekan apakah ada yang berkarat atau rusak, serta pastikan semua koneksi listrik rapat dan aman. Jika menemukan masalah, segera perbaiki atau ganti bagian yang rusak. Periksa juga panel listrik utama untuk memastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan pada kabel atau konektor.
Jika area rumah rentan terhadap banjir selama musim hujan, pertimbangkan untuk memasang pemutus sirkuit terlindung (RCD) atau alat pemutus sirkuit tanah (GFCI) sebagai langkah tambahan untuk melindungi sistem listrik dari kerusakan akibat air.
Kelembaban yang tinggi selama musim hujan dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri di dalam rumah. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan penghuni rumah.
Mulailah dengan menjaga rumah tetap bersih dan kering. Bersihkan lantai secara teratur untuk menghilangkan debu, kotoran, dan potensi sumber air yang dapat meningkatkan kelembaban. Bersihkan juga area-area yang rentan terhadap genangan air seperti kamar mandi, dapur, hingga area servis secara seksama.
Selain itu, hindari menumpuk barang-barang yang dapat menyerap air, seperti tumpukan kardus atau kain di dalam rumah. Disarankan untuk menyimpan barang-barang tersebut di tempat kering dan terlindung dari air.
Jika belum ada, sangat dianjurkan untuk melengkapi rumah dengan ventilasi yang baik. Hal ini karena dapat membantu udara bersirkulasi dengan baik serta mengurangi risiko pertumbuhan bakteri dan jamur. Alternatifnya, bisa juga menggunakan dehumidifier untuk membantu mengontrol kelembaban.
Musim hujan seringkali disertai dengan potensi pemadaman listrik yang dapat memengaruhi kenyamanan dan fungsionalitas rumah.
Mulailah dengan mempersiapkan perlengkapan darurat seperti senter, lilin, dan baterai cadangan. Pastikan juga untuk memiliki alat komunikasi darurat seperti radio baterai atau ponsel dengan baterai terisi penuh. Perlengkapan-perlengkapan darurat ini akan sangat membantu saat terjadi pemadaman listrik.
Selain itu, pastikan juga untuk menyimpan persediaan air minum dan air bersih yang cukup untuk kebutuhan keluarga selama beberapa hari. Hal ini untuk mengantisipasi saat pasokan air bersih terganggu selama musim hujan.
Pertimbangkan juga untuk memiliki persediaan makanan siap saji(kaleng, roti, dll) ataupun makanan kering yang tahan lama. Makanan-makanan tersebut bisa menjadi sumber nutrisi penting saat akses ke toko maupun restoran terganggu akibat cuaca buruk.
Dengan menerapkan langkah-langkah serta tips pada artikel ini, diharapkan agar rumah tetap aman dan nyaman ditinggali selama musim hujan. Selain itu juga sebagai bentuk mitigasi terhadap resiko akibat perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu, di mana berpotensi memberikan dampak negatif bagi rumah serta penghuninya.