Pentingnya Punya APAR Untuk Proteksi Rumah dari Kebakaran

Loading image...
Oleh Surabaya Prop March 08, 2024
Terakhir Diperbarui: June 23, 2024

Sebagian besar rumah-rumah di Indonesia mungkin belum dilengkapi dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Padahal perannya sangat penting untuk menjadi 'penolong' pertama di saat terjadinya kebakaran. Hal ini bisa dimaklumi karena berbagai faktor, seperti harganya cukup mahal hingga faktor kurangnya sosialisasi.

Artikel kali ini akan membahas seputar APAR untuk rumah tangga secara detail mulai dari fungsi, harga, serta cara penggunaannya.

APAR - Selayang Pandang

Sesuai singkatannya, Alat Pemadam Api Ringan merupakan salah satu alat perlindungan kebakaran yang mampu memadamkan titik api hingga mengendalikan kebakaran kecil secara cepat dan efektif. Alat ini umum digunakan di berbagai tempat, mulai dari rumah tangga hingga gedung-gedung perkantoran (bahkan telah menjadi komponen wajib standar keamanan).

Alat berupa tabung berwarna merah terang mencolok ini dapat diandalkan saat situasi darurat. Cara penggunannya terbilang cukup mudah, apalagi dilengkapi juga dengan instruksi penggunaan yang jelas.

APAR tergantung di dinding

Penting untuk diingat bahwa penggunaannya harus sesuai dengan instruksi agar efektivitasnya tetap terjaga. Selain itu perawatan rutin dan inspeksi berkala perlu dilakukan untuk memastikan bahwa tabung pemadam terisi penuh sehingga siap digunakan setiap saat. Umumnya pengisian ulang tabung dilakukan setiap tahun sekali.

Klasifikasi Kebakaran

Memilih APAR harus disesuaikan dengan jenis kebakaran yang mungkin terjadi di sekitar kita. Untuk itu diperlukan pemahaman mengenai beberapa klasifikasinya.

Seseorang sedang memadamkan api

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4 Tahun 1980, kebakaran dibagi menjadi lima kelasifikasi utama, yaitu Kelas A, B, C, D, dan K.

1. Kelas A

Mengacu pada kebakaran yang disebabkan oleh benda padat non-logam seperti kertas, plastik, kayu, dan kain. 

2. Kelas B

Merujuk pada kebakaran yang dipicu oleh bahan cair mudah terbakar seperti bensin, alkohol, cat, dan metanol.

3. Kelas C

Merupakan kategori kebakaran akibat permasalahan pada instalasi listrik. 

4. Kelas D

Adalah jenis kebakaran yang disebabkan oleh bahan logam mudah terbakar seperti sodium, magnesium, lithium, potassium, dan aluminium.

5. Kelas K

Sering terjadi di dapur dan disebabkan oleh bahan-bahan masakan seperti lemak ataupun minyak masakan yang mudah terbakar.

Dengan memahami jenis-jenis kebakaran tersebut, kita dapat memilih APAR sesuai dengan risiko yang mungkin terjadi sehingga bisa lebih efektif dalam memadamkan api.

Dua Jenis APAR untuk Rumah Tangga

APAR memiliki beberapa jenis media pemadam, mulai dari dry chemical powder, CO2, busa, hingga Gas liquid CFC. Setiap jenis media memiliki kegunaannya masing-masing, sesuai dengan jenis kebakarannya.

Namun untuk kebutuhan rumah tangga, umumnya hanya ada 2 jenis, yakni Powder dan Wet Chemical Powder.

1. Powder

Jenis ini menggunakan serbuk kimia kering berupa ammonium fosfat atau natrium bikarbonat sebagai media pemadaman.

Kelebihan jenis ini adalah kemampuannya dalam memadamkan kebakaran kelas A, B, dan C, yang melibatkan berbagai jenis bahan bakar seperti kayu, kertas, kain, plastik, cairan mudah terbakar, hingga bahan kimia. Selain itu, jenis powder juga mampu memadamkan api pada mobil.

2. Wet Chemical Powder

Jenis ini merupakan pilihan tepat untuk memadamkan kebakaran yang sering terjadi di dapur. Jenis ini mampu meredam kobaran api secara efektif yang disebabkan oleh minyak ataupun lemak, serta mencegah kemungkinan kembalinya api setelah pemadaman. 

Ukuran Tabung

Ukuran tabung menjadi salah satu faktor penting untuk dipertimbangkan, khususnya untuk kebutuhan rumah tangga. Ukurannya bervariasi, mulai dari 1 kg hingga 9 kg, bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan penghuni rumah.

ukuran dan jenis APAR pemada kebakaran

Ukuran tabung idealnya dapat dibawa dan dioperasikan oleh semua penghuni rumah. Salah satu yang umum digunakan dalam rumah tangga adalah APAR Powder berukuran 3 kg karena tidak terlalu berat saat dibawa menuju titik api.

Ukuran tersebut sudah cukup mampu dalam memberikan perlindungan memadai terhadap berbagai risiko kebakaran di rumah. Selain itu, ukurannya relatif kecil, memungkinkan tabung pemadam ditempatkan di lokasi-lokasi strategis seperti dapur, ruang keluarga, garasi, atau area lain dengan risiko kebakaran tinggi.

Cara Penggunaan

Untuk memastikan APAR dapat berfungsi secara efektif dalam menghadapi kebakaran, maka wajib memahami prosedur penggunaannya dengan benar. Salah satu teknik mudahnya adalah PASS, terdiri dari empat langkah utama: Pull, Aim, Squeeze, dan Sweep.

1. Pull (Tarik Pin Pengaman)

Langkah pertama adalah menarik pin pengaman atau safety pin secara hati-hati. Hindari menekan tuas atas dan bawah secara bersamaan agar mudah dilepaskan.

2. Aim (Arahkan Nozzle)

Arahkan Nozzle ke titik api setelah pin pengaman ditarik, pegang ujung selang APAR, lalu arahkan ke titik api tersebut. Hindari memegang selang pada bagian tengah atau pengkalnya, karena hal ini dapat mengganggu arah pemadam api yang keluar dari nozzle.

3. Squeeze (Tekan Tuas/Handle)

Langkah selanjutnya adalah menekan tuas atau handle secara penuh untuk mengeluarkan media pemadam api dari dalam tabung. Pastikan untuk menekan tuas kuat-kuat agar media tersebut dapat keluar dengan cepat.

4. Sweep (Sapukan Media)

Sapukan media pemadam api secara menyeluruh ke titik api. Gerakkan nozzle dari sisi kanan ke kiri atau sebaliknya untuk memastikan penyebaran bahan pemadam api merata.

cara penggunaan alat pemadam

Infographic: Wikipedia

Beberapa Tips Penting

Saat menggunakannya untuk memadamkan api, ada beberapa tips dan aspek yang harus diperhatikan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Jangan Melawan Arah Angin

Hindari penyemprotan dengan posisi berlawanan arah angin. Ini dapat mengakibatkan pemadam api tersebar dengan tidak efektif dan meningkatkan risiko bahaya bagi pengguna.

2. Perhatikan Jarak dari Titik Api

Posisikan diri pada jarak 3-5 meter dari titik api. Jarak ini optimal untuk memastikan efektivitas penyemprotan.

3. Tips Membawa Tabung Berukuran Besar

Jika menggunakan tabung berukuran besar, pastikan untuk memanggulnya dengan baik. Hindari menenteng atau menjinjing tabung, karena hal ini dapat menyulitkan mobilitas serta mengganggu proses pemadaman.

Baca juga: 6 Tips Menghindari Pencurian Kendaraan Bermotor!

Penempatan APAR

Pengetahuan tentang standar penempatan tabung pemadam sangatlah penting untuk mencegah kerusakan serta memastikan kemudahan akses saat terjadi kebakaran.

Penempatan APAR pada tembok - dinding

Meskipun standar penempatannya telah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.04/MEN/1980, masih banyak dari kita yang belum sepenuhnya memahami hal ini.  Beberapa poin penting dalam Permenakertrans tersebut mencakup:

1. Aksesibilitas

Harus ditempatkan di tempat yang mudah diakses dan tidak terhalang oleh barang-barang lain. Ini penting agar APAR mudah dijangkau saat dibutuhkan dalam situasi darurat.

2. Ketinggian Pemasangan

Sebaiknya dipasang pada dinding, minimal 15 cm hingga 125 cm dari atas lantai. Hal ini memudahkan pengambilan APAR tanpa harus membungkuk terlalu rendah atau meraih terlalu tinggi.

3. Tanda APAR

Lengkapi dengan ‘tanda’ tepat di atasnya. Tanda ini penting agar alat pemadam mudah terlihat dan diidentifikasi saat diperlukan.

4. Jarak Pemasangan

Jarak antara satu APAR dengan lainnya sebaiknya adalah 15 meter atau sesuai dengan saran ahli K3. Hal ini untuk memastikan cakupan pemadam api secara optimal di area yang luas.

Jika Ditempatkan di Luar Ruangan

Penempatan di luar ruangan memiliki pertimbangan tambahan perlindungan. Box APAR diperlukan agar alat terlindungi dari paparan sinar matahari langsung yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen.

Penutup

Sebagai pertolongan pertama dalam menghadapi kebakaran, APAR mampu memberikan perlindungan secara cepat dan efektif.

Baca juga: Jangan Beli Rumah Dari Developer Perumahan Sebelum Baca Ini!

Dengan mengetahui jenis-jenis serta cara penggunaannya dengan benar, kita bisa meminimalkan resiko terjadinya kebakaran sewaktu-waktu. Oleh karena itu, ada baiknya setiap rumah dilengkapi dengan APAR sebagai bagian dari upaya pencegahan dan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat.