Meskipun terkesan remeh, mengetahui beberapa jenis pintu rumah menjadi salah satu aspek penting yang sebaiknya jangan diabaikan. Pintu tidak hanya berfungsi sebagai akses masuk ataupun keluar saja, melainkan juga berhubungan dengan keamanan rumah serta mempengaruhi estetika rumah secara keseluruhan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis pintu rumah berdasarkan materialnya agar bisa menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan maupun preferensi gaya hunian.
Ada beragam jenis pintu rumah berdasarkan material pembuatannya, di mana masing-masing mempunyai karakteristik dan kelebihan yang berbeda-beda.
Mulai dari bahan kayu (klasik) hingga aluminium (modern & minimalis), setiap material memberikan nuansa tersendiri terhadap interior maupun eksterior sebuah rumah. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan detailnya berikut ini:
Jenis ini merupakan pilihan paling populer, terutama karena keindahan dan nuansa hangat yang dibawanya. Kayu adalah material alami yang bisa memberikan sentuhan klasik hingga modern tergantung pada jenis dan desainnya. Kayu solid seperti jati, merbau, atau mahoni sering dipilih karena ketahanannya terhadap cuaca hingga serangan hama.
Pintu kayu juga dapat diukir untuk menambahkan detail artistik, membuatnya ideal untuk rumah dengan desain tradisional maupun mewah. Namun demikian, jenis ini memerlukan perawatan ekstra, seperti pelapisan ulang dengan cat atau pernis agar tidak mudah lapuk atau rusak akibat perubahan cuaca.
Dikenal karena ketangguhannya, pintu besi mampu memberikan perlindungan ekstra terhadap percobaan pembobolan. Jenis ini sering digunakan sebagai pintu utama atau gerbang, khususnya pada rumah tinggal yang membutuhkan tingkat keamanan tinggi.
Photo by Somerset Hills Doors & Millwork
Selain kokoh, besi juga bisa didesain secara estetis dengan berbagai pola ukiran atau ornamen. Kelebihannya adalah tahan terhadap benturan serta cuaca ekstrem. Meski begitu, pintu besi terbilang berat dan rentan terhadap karat jika tidak dilapisi dengan cat anti-karat atau dipelihara dengan baik.
Jenis ini menjadi salah satu favorit di rumah modern karena tampilannya tergolong simpel dan elegan. Alumunium merupakan bahan yang ringan, tahan lama, serta tahan karat, sehingga ideal untuk diterapkan di lingkungan dengan cuaca lembap atau pantai.
Photo by Blibli
Bahan aluminium sering digunakan pada sliding door dan pintu balkon, serta bisa dikombinasikan dengan kaca untuk meningkatkan estetika dan penerangan alami. Sifatnya yang mudah dibentuk dan dipasang membuatnya populer dalam desain minimalis.
Selain itu, dengan perawatan yang minimal, pintu ini bisa bertahan lama tanpa risiko pelapukan atau kerusakan akibat cuaca. Walaupun begitu, ada sisi kurangnya, yakni tidak sekuat besi atau kayu dalam hal keamanan.
Jenis ini sering digunakan untuk menciptakan kesan modern dan terbuka pada sebuah rumah. Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya menghadirkan pencahayaan alami ke dalam ruangan.
Selain itu, pintu kaca juga bisa menciptakan ilusi ruangan sehingga tampak lebih luas. Kaca yang digunakan biasanya merupakan kaca tempered atau laminated, di mana sangat kuat, aman, dan tidak mudah pecah.
Baca juga: 9 Jenis Kaca Untuk Rumah
Meski begitu, pintu kaca memerlukan perawatan rutin untuk menjaga kebersihannya dari noda atau goresan. Kelemahan lain adalah minimnya privasi yang ditawarkan, sehingga sering kali dikombinasikan dengan tirai atau lapisan kaca buram untuk mengurangi transparansi.
Material uPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride) semakin populer dalam desain rumah modern karena tergolong ringan, tahan lama, dan hampir tidak membutuhkan perawatan. Salah satu keunggulan utama uPVC adalah ketahanannya terhadap cuaca ekstrem, kelembapan, serta rayap, menjadikannya pilihan ideal untuk area luar, baik di depan ataupun belakang rumah.
Photo by upvcbali
Material uPVC juga memiliki sifat isolasi yang baik, menjaga suhu dalam ruangan tetap nyaman dan membantu penghematan energi. Selain itu juga tidak mudah berubah bentuk meski dalam kondisi panas atau dingin.
Baca juga: Menggunakan PVC Untuk Plafon Kamar Mandi
Meskipun desainnya mungkin lebih sederhana dibandingkan jenis pintu kayu atau besi, namun pintu uPVC biasanya memiliki lebih banyak pilihan warna dan gaya yang bisa disesuaikan dengan tampilan interior maupun eksterior rumah.
Jenis ini merupakan inovasi modern yang menggabungkan beberapa bahan seperti kayu, PVC, dan serat kaca. Gabungan tersebut menciptakan sebuah produk dengan kekuatan serta daya tahan optimal.
Photo by made-in-china
Jenis ini dirancang untuk mengatasi kelemahan bahan tunggal, misalnya kayu yang bisa lapuk atau besi yang rentan karat. Dengan kombinasi berbagai material, pintu komposit menawarkan ketahanan yang lebih baik terhadap cuaca ekstrem namun dengan perawatan terbilang minimal.
Meskipun harganya cenderung tinggi, jenis pintu ini masih cukup diminati dan sering digunakan khususnya untuk area luar ruangan utama.
Jenis ini merupakan pilihan praktis untuk kategori produk yang tahan lama dengan tampilan menarik. Fiberglass tahan terhadap berbagai cuaca, tidak akan menyusut, memuai, atau melengkung seperti kayu, serta tidak mudah berkarat seperti besi.
Photo by kangton
Jenis pintu rumah fiberglass umumnya bisa diwarnai atau diberi tekstur untuk meniru tampilan kayu dengan biaya lebih terjangkau. Selain itu, perawatannya terbilang minim, menjadikannya pilihan ideal untuk diaplikasikan di area luar dengan lingkungan yang lembap atau sangat panas.
Meskipun relatif ringan serta mudah dipasang, pintu fiberglass terbilang kokoh dan sering dilengkapi dengan inti isolasi yang membantu menjaga suhu di dalam ruangan tetap stabil.
Demikian artikel singkat mengenai beberapa jenis pintu rumah yang ditinjau dari bahan pembuatnya. Sebagian besar dari daftar di atas sangat umum dijumpai serta diaplikasikan, baik itu pada rumah tinggal hingga gedung perkantoran. Setiap jenis memiliki fungsi dan kelebihannya masing-masing. Maka dari itu, pilihlah sesuai dengan kegunaannya masing-masing ataupun preferensi pribadi sesuai dengan gaya dekorasi rumah secara keseluruhan.