Sejak Oktober 2023, pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur telah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan.
RSUD Surabaya Timur diperkirakan akan beroperasi di bulan September 2024. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Bangun Gedung DPRKPP (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Penduduk serta Pertanahan) Kota Surabaya, Iman Krestian.
Dari total luasan 5,5 hektar, Rumah sakit ini memakan lahan sekitar 1,7 hektar. Lahan yang masih tersisa sekitar 3,8 hektar, nantinya akan dimanfaatkan untuk pengembangan lebih lanjut.
Menurut Iman saat melihat lokasi dari progres tersebut, dari yang terlihat sejak tiga bulan lalu mulai dibangun hingga saat ini, setidaknya sudah mencapai 21 persen.
Progres tersebut mencakup pondasi bangunan yang semuanya sudah terpancang. Selanjutnya, bangunan juga sudah mulai naik di level tiga, sehingga proses pembangunan akan terus berlanjut dengan menyelesaikan satu bagian terlebih dahulu sebelum beralih ke sisi lainnya.
Dalam keterangannya, RSUD Surabaya Timur ini terdiri dari dua tower serta memiliki daya tampung 328 tempat tidur yang terbagi dari ruang rawat inap hingga ruang poliklinik.
RSUD Surabaya Timur ini masuk dalam kategori operasional tipe C dengan standarisasi tipe B, dan akan ditargetkan bisa beroperasi pada September 2024. Untuk kategori operasional tipe C diberikan oleh pemerintah kota Surabaya, sedangkan standarisasi Kategori B diberikan oleh pemerintah provinsi.
Iman memastikan pembangunan RSUD Surabaya Timur juga memerhatikan aspirasi dari masyarakat setempat, seperti halnya meminta agar tempat penampungan limbah medis serta kamar mayat dibangun jauh dari permukiman penduduk. Dibangunlah bangunan limbah medis dan kamar mayat yang terletak di sisi barat, sementara permukiman penduduknya berada di sisi timur rumah sakit.
Dalam pembangunan RSUD Surabaya Timur ini, Iman menyebutkan anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 494 miliar. Pembangungan ini dilakukan sistem kerja sama operasional antara PT Adhi Karya dan PT Pembangunan Perumahan.
Sementara di lain pihak, Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, bahwa hadirnya RSUD Surabaya Timur ini adalah bentuk ikhtiar untuk pemenuhan kebutuhan dasar warga Surabaya di bidang kesehatan. Dia juga berharap agar pembangunannya bisa selesai tepat waktu dan dapat dimanfaatkan masyarakat umum.
Sambil menantikan operasionalisasi RS, pihak Dinas Kesehatan Kota Surabaya, telah mempersiapkan program magang untuk dokter spesialis di dua rumah sakit yang sudah beroperasi. Menurut perkiraan RSUD Surabaya Timur membutuhkan sekitar 200 tenaga medis pada tahap awal.
Secara terpisah, Khusnul Khotimah yang merupakan Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya berharap agar RSUD Surabaya Timur ini dapat rampung tepat waktu, beserta seluruh fasilitas layanan kesehatannya. Dirinya juga meminta agar Dinkes bisa memperjelas serta mempercepat seluruh komponen operasional, dari alat dan tenaga kesehatan, hingga layanan BPJS.
Harapannya tentu agar masyarakat tidak menunggu lama dalam pelayanan dikarenakan alat dan fasilitasnya masih belum siap dan masih harus menunggu koordinasi dengan BPJS Kesehatan.
Salah satu tujuan kehadiran RSUD yang berdiri di Jalan Rungkut Lor Blok RL V Surabaya tersebut adalah diharapkan bisa mengurai antrean panjang dua rumah sakit lain milik pemkot yang sudah ada.
Diketahui juga bahwa Rumah Sakit ini memprioritaskan untuk melayani pasien ibu dan anak. Hak ini berkaca pada kasus penyakit ibu dan anak yang semakin tinggi, selain juga demi mencapai target nol Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Dok. Foto : Detik