Setiap tahap pembangunan rumah mengemban tanggung jawab yang besar, tak terkecuali dalam hal sistem pengolahan limbah. Salah satu komponen penting dalam proses ini adalah pembuatan septic tank.
Septic tank adalah sebuah sistem pengolahan limbah domestik yang biasa digunakan di rumah-rumah yang tidak terhubung dengan saluran pembuangan kota. Secara sederhana, septic tank adalah bak air yang digunakan untuk mengumpulkan limbah domestik seperti air kotor dari wastafel, kamar mandi, dan toilet.
Limbah tersebut kemudian diuraikan oleh bakteri yang ada di dalam septic tank. Proses pengolahan limbah ini pada akhirnya akan menghasilkan limbah cair yang mengalir keluar dari tanki untuk diserap oleh tanah di sekitarnya atau dialirkan ke lapangan penyerapan.
Baca juga: Menggunakan PVC Untuk Plafon Kamar Mandi
Seperti halnya sistem pengolahan limbah lainnya, perawatan yang baik diperlukan untuk menjaga agar septic tank tetap berfungsi dengan baik dan mencegah pencemaran lingkungan.
Kedalaman ideal suatu septic tank dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi tanah, volume air tanah, dan spesifikasi sistem. Namun, jika didasarkan pada standar SNI, kedalaman septic tank yang ideal berkisar antara 1,5 hingga 1,8 meter. Kedalaman ini memungkinkan akses untuk pemeliharaan atau perbaikan, serta memberikan isolasi yang cukup terhadap fluktuasi suhu dan kondisi lingkungan lainnya.
Image: kysepticservice
Untuk mengetahui lebih detail, berikut berikut akan dijelaskan secara detail mengenai ukuran dan kedalaman septic tank yang ideal, sesuai standar SNI.
Tangki septik berbentuk segi empat memiliki spesifikasi tertentu. Biasanya, jenis tangki ini memiliki perbandingan panjang 2:1 sampai 3:1, dengan lebar minimal 0,75 meter dan panjang minimal 1,5 meter. Tinggi tangki juga harus minimal 1,5 meter, dengan ambang batas minimal 0,3 meter.
Ukuran tangki septik juga harus disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah atau pengguna lainnya. Standar SNI memperhatikan hal ini dengan memberikan spesifikasi berbeda sesuai jumlah penghuninya.
Untuk tangki septik sistem tercampur, berikut adalah beberapa standar ukuran sesuai jumlah pengguna (ukuran berdasarkan Panjang x Lebar x Tinggi):
Begitu juga untuk tangki septik sistem terpisah, standar ukuran yang sesuai dengan jumlah pengguna (Panjang x Lebar x Tinggi) adalah sebagai berikut:
Daftar ukuran di atas bisa menjadi acuan untuk membangun septic tank sesuai jumlah penghuni yang ada di rumah Anda.
Seperti pembahasan di atas, sangat disarankan untuk membuat septic tank sesuai standar Nasional Indonesia (SNI). Mengapa hal ini begitu penting?
Pertama-tama, septic tank berperan dalam menjaga lingkungan dari pencemaran limbah. Dengan mengikuti pedoman SNI, pembuatan septic tank dapat memastikan bahwa limbah, terutama tinja, tidak akan mencemari sumber air seperti sungai atau sumur. Hal ini sangat penting mengingat limbah dapat menjadi sumber penyakit dan berpotensi merusak ekosistem alami.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Pondasi
Selain itu, penting juga untuk mencatat bahwa regulasi pemerintah, seperti Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014, telah mengatur secara spesifik tentang pengelolaan limbah cair rumah tangga, termasuk tinja dan urin. Ini menegaskan urgensi pembuatan septic tank sesuai standar, di mana tidak hanya aspek kebutuhan rumah tangga saja, tetapi juga sebuah kewajiban hukum.
Standar SNI 2398:2017 memberikan pedoman secara rinci terkait letak ideal septic tank dalam suatu properti. Berikut adalah beberapa poin utama dari standar tersebut:
Tangki septik harus ditempatkan dengan jarak yang memadai dari bangunan seperti gedung atau rumah. Jarak minimum yang disarankan adalah 1,5 meter antara septic tank dan berbagai elemen lainnya seperti sumur resapan, upflow filter, atau arah aliran air untuk peresapan.
Hal ini juga berlaku untuk taman sanitasi, di mana juga harus memiliki jarak minimal 1,5 meter dari septic tank. Taman sanitasi berfungsi sebagai tahap pengolahan lanjutan limbah dari septic tank menggunakan media seperti kerikil dan tanaman air.
Untuk rumah yang menggunakan sumur sebagai sumber air minum, jarak antara sumur dengan septic tank harus benar-benar dipikirkan secara matang. Disarankan agar jarak antara keduanya minimal 10 meter untuk menghindari pencemaran air sumur dari limbah septic tank.
Jarak antara septic tank dengan sumur resapan air hujan juga harus dipertimbangkan secara cermat. Direkomendasikan agar jaraknya minimal 5 meter untuk mengoptimalkan proses peresapan limbah. Selain itu, jarak antara septic tank terhadap upflow filter dan taman sanitasi minimal harus 1,5 meter.
Memperhatikan letak, ukuran dan kedalaman septic tank yang ideal merupakan faktor penting yang tidak bisa diabaikan. Oleh sebab itu, merancang dan membangun septic tank sesuai dengan pedoman yang tercantum dalam Standar SNI akan membantu memastikan efisiensi sistem pengelolaan limbah serta mengurangi risiko pencemaran lingkungan.
Featured Image: jamesmcnulty