Scaffolding adalah salah satu komponen penting dalam industri konstruksi yang berperan besar dalam menunjang keselamatan dan kelancaran proses pembangunan. Tanpa adanya perangkat ini, pekerjaan yang melibatkan ketinggian akan menjadi sangat sulit dilakukan serta lebih berisiko.
Keberadaannya memungkinkan sebuah proyek konstruksi berjalan lebih efisien, terutama pada bangunan bertingkat atau proyek renovasi besar, di mana akses yang aman dan stabil sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, pemahaman tentang seluk-beluk perlengkapan ini sangat diperlukan bagi setiap pihak yang terlibat dalam konstruksi.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai apa itu scaffolding, fungsi dan jenis-jenisnya, serta pentingnya keselamatan dalam penggunaannya.
Scaffolding adalah struktur sementara yang digunakan untuk mendukung pekerja dan material selama proses konstruksi, perbaikan, atau pemeliharaan gedung dan infrastruktur. Dalam bahasa Indonesia, scaffolding juga dikenal dengan istilah perancah.
Struktur ini tidak hanya memberikan akses secara lebih mudah bagi para pekerja untuk menjangkau area yang sulit, tetapi juga memungkinkan mereka untuk membawa material dan peralatan ke tempat yang dibutuhkan
Fungsi scaffolding tidak hanya sekadar mendukung pekerja, tetapi juga mendukung berbagai material bangunan. Dengan bantuan perangkat ini, pekerja dapat bergerak lebih leluasa di ketinggian tanpa harus khawatir jatuh. Adapun fungsi-fungsi penting lainnya meliputi:
Scaffolding memberikan jalur aman bagi pekerja untuk mencapai area-area tinggi yang sulit diakses tanpa peralatan khusus. Ini sangat berguna dalam konstruksi gedung bertingkat atau proyek renovasi gedung tua.
Selain sebagai tempat berdiri pekerja, perlengkapan ini juga dapat digunakan untuk menempatkan alat dan bahan bangunan, sehingga mempercepat proses kerja karena semua kebutuhan dapat diakses langsung.
Scaffolding yang dipasang dengan benar sangat penting untuk menjaga keselamatan pekerja. Ini mengurangi risiko kecelakaan seperti jatuh dari ketinggian, salah satu bahaya utama di dunia konstruksi.
Dalam proyek konstruksi, ada berbagai jenis perancah atau scaffolding yang umum digunakan, tergantung pada kebutuhan spesifik proyek. Berikut adalah uraiannya.
Scaffolding jenis ini menggunakan mekanisme penguncian cincin (ringlock). Penguncian tersebut memungkinkan pemasangan jadi lebih cepat dan fleksibel. Ringlock sering digunakan dalam proyek berskala besar karena keandalannya dalam mendukung beban yang berat.
Jenis ini menggunakan sistem modular yang lebih mudah dipasang maupun dibongkar. Kwikstage cocok untuk proyek dengan kebutuhan yang terus berubah dan membutuhkan penyesuaian cepat.
ni adalah jenis perancah tradisional yang menggunakan tabung logam dan kopling untuk membentuk struktur. Scaffolding ini sangat fleksibel karena dapat dirakit dalam berbagai konfigurasi sesuai kebutuhan.
Scaffolding ini digunakan ketika akses dari bawah tidak memungkinkan. Biasanya digunakan pada gedung tinggi dan proyek perbaikan fasad bangunan.
Keselamatan adalah hal terpenting dalam penggunaan scaffolding atau perancah. Kegagalan dalam merancang dan memasangnya dapat menyebabkan kecelakaan serius. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan:
Material untuk membuat scaffolding haruslah kuat serta tahan lama. Baja dan aluminium adalah dua material yang paling umum digunakan karena kekuatannya.
Hindari penggunaan material yang sudah rusak atau berkarat, karena bisa mengurangi kekuatan dan stabilitas scaffolding.
Pemasangan perlengkapan ini harus dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah memiliki sertifikasi. Ini penting untuk memastikan struktur berdiri dengan stabil dan tidak mudah roboh.
Tenaga ahli harus mengikuti semua prosedur maupun standar keselamatan yang berlaku, baik itu standar nasional maupun internasional, seperti OSHA (Occupational Safety and Health Administration) atau SNI (Standar Nasional Indonesia).
Pastikan semua bagian perancah terkunci dengan baik dan penyangga tambahan seperti stabilizer atau outriggers digunakan di tempat yang diperlukan.
Tambahkan pagar pengaman (guardrail) di sisi-sisi perancah yang tinggi untuk mencegah pekerja jatuh. Juga, gunakan platform yang kokoh dan tidak licin.
Jangan melebihi batas beban maksimum scaffolding. Pastikan beban seperti material bangunan, peralatan, dan pekerja didistribusikan dengan baik di atas perancah untuk menghindari ketidakseimbangan.
Hindari menumpuk material berlebihan pada satu titik karena ini bisa menyebabkan ketidakstabilan.
Scaffolding harus diperiksa secara berkala untuk memastikan tidak ada bagian yang rusak. Pemeriksaan ini harus dilakukan setiap hari sebelum digunakan.
Misalnya adalah memeriksa kondisi sambungan serta memastikan platform tetap stabil dan tidak ada bagian yang berkarat.
Setiap pekerja harus menggunakan alat pelindung diri seperti harness keselamatan yang terhubung ke tali pengaman, terutama pada ketinggian lebih dari 2 meter.
Pekerja wajib memakai helm dan sepatu safety untuk melindungi dari cedera jika ada material yang jatuh atau terjadi kecelakaan.
Dengan bantuan scaffolding ini, pekerjaan di ketinggian dapat dilakukan dengan lebih aman dan efisien. Penting untuk memilih jenis perancah sesuai dengan proyeknya, serta memastikan pemasangan dan penggunaannya dilakukan dengan benar untuk meminimalisir risiko kecelakaan.
Pada akhirnya, scaffolding adalah salah satu komponen utama yang tidak hanya menjadi solusi akses bagi para pekerja, tetapi juga bagian terpenting dari keselamatan kerja yang tidak boleh diabaikan.
Demikian artikel singkat ini, semoga bermanfaat.