Mengulas perbedaan granit dan marmer bisa dibilang gampang-gampang susah. Hal ini karena kedua jenis batuan alam ini cukup mirip dalam beberapa aspek dan sering tertukar pengertiannya, terkhusus bagi orang awam.
Keduanya sering menjadi pilihan utama dalam industri konstruksi maupun dekorasi interior. Meskipun memiliki banyak persamaan, granit maupun marmer memiliki perbedaan dalam beberapa hal. Apa saja itu? Berikut adalah uraiannya.
Granit terbentuk dari campuran mineral seperti kuarsa, feldspar, serta mika. Bahan-bahan mineral tersebut bekerja sama untuk membentuk struktur yang padat sekaligus kuat. Kuarsa, salah satu mineral utama dalam granit, memberikan derajat kekerasan tinggi, sementara feldspar dan mika memberikan stabilitas struktural yang kuat.
Foto Batu Granit: geologyin
Proses pembekuan magma di dalam bumi adalah tahap kunci dalam pembentukan granit. Magma mengalami pendinginan secara lambat di dalam perut bumi sehingga memberikan waktu bagi mineral-mineral terlarut untuk kristalisasi serta membentuk butiran-butiran padat dan terikat erat satu sama lain. Hasilnya adalah terciptanya batuan yang kokoh, kuat, serta tahan terhadap tekanan.
Di sisi lain, marmer terbentuk dari batuan kapur yang terkena panas dan tekanan tinggi selama proses metamorfosis. Sebagai informasi, batuan kapur terdiri dari kalsium karbonat yang larut, di mana mempengaruhi sifat-sifatnya menjadi lebih rentan terhadap larutan asam.
Foto Batu Marmer: pitt.edu
Proses metamorfosis pada marmer menyebabkan rekristalisasi mineral kalsium karbonat, serta menghasilkan struktur batuan yang padat namun lebih lembut.
Tampilan granit yang padat dan beragam didasarkan pada variasi butiran mineral di dalamnya. Butiran-butiran ini dapat berbeda-beda dalam ukuran, warna, hingga distribusinya. Hal tersebut menciptakan motif serta tekstur unik yang mempercantik tampilan permukaannya. Kombinasi warna yang beragam dari berbagai mineral memberikan granit keindahan alami.
Foto countertop granit: zstonecreations
Di sisi lain, marmer memiliki tampilan lebih berkilau dan mewah karena kompleksnya proses metamorfosis. Selama proses ini, batuan kapur yang asalnya berpori dan tidak padat diubah menjadi batuan padat serta mengkilap melalui rekristalisasi mineral kalsium karbonatnya.
Foto countertop marmer: stefanasilber
Pola pada marmer menciptakan tampilan elegan dan menawan, menambah dimensi artistik serta keanggunan pada ruangannya.
Perbedaan lainnya juga terletak pada tingkat kekerasannya. Granit memiliki derajat kekerasan tinggi sehingga mampu menahan tekanan, gesekan, dan goresan dengan sangat baik. Batu ini menjadi pilihan ideal untuk area yang sering digunakan dan terpapar tekanan, seperti lantai dapur atau meja kerja.
Granit juga mampu mengatasi abrasi akibat penggunaan maupun pergerakan benda-benda keras di permukaannya, menjadikannya pilihan yang tahan lama untuk area dengan lalu lintas padat.
Foto perbandingan Hardness: regattaexports
Sementara itu, marmer cenderung lebih lembut dan kurang tahan terhadap tekanan maupun goresan. Derajat kekerasan yang lebih rendah membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan akibat goresan, benturan, atau gesekan.
Baca juga: Lantai Granit Alam Vs. Homogeneous Tile
Oleh karena itu, marmer memerlukan perlindungan tambahan, seperti penggunaan alas atau pelapis. Hal ini untuk mengurangi risiko kerusakan serta menjaga penampilannya tetap elegan dan indah dalam jangka waktu lama.
Granit memiliki daya tahan tinggi terhadap panas, noda, dan cairan, menjadikannya pilihan ideal untuk diaplikasikan di area dapur maupun kamar mandi yang sering terkena cairan atau panas.
Material ini memungkinkan untuk menahan panas dari peralatan dapur dan menjaga penampilannya tetap indah bahkan setelah paparan berulang terhadap cairan maupun bahan kimia.
Di sisi lain, marmer memiliki daya tahan lebih rendah terhadap asam ataupun cairan berbasis asam karena komposisi kalsium karbonatnya. Cairan seperti jus lemon, cuka, atau produk pembersih yang mengandung asam dapat menyebabkan korosi pada permukaannya sehingga berpotensi mempengaruhi tampilannya.
Baca juga: 5 Warna Granit Yang Bagus
Oleh karena itu, marmer memerlukan perawatan khusus dalam penggunaan sehari-hari, seperti penggunaan pelapis permukaan yang tahan terhadap bahan kimia, atau membersihkannya secara teratur dengan produk pembersih khusus.
Pengaplikasian keduanya sering kali dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik dan estetika masing-masing.
Foto Kamar Mandi dengan Granit: Pinterest
Granit umumnya menjadi pilihan ideal untuk area seperti dapur atau kamar mandi. Permukaannya yang kuat dan tahan terhadap penetrasi air membuatnya mudah untuk dibersihkan serta tidak terpengaruh oleh kelembaban.
Foto Kamar Mandi dengan Marmer: Pinterest
Di sisi lain, marmer sering digunakan untuk aplikasi dekoratif di dalam ruangan, seperti permukaan meja atau lantai, di mana ketahanan terhadap cairan dan abrasi tidak menjadi kebutuhan utama. Kilau alaminya menciptakan atmosfer yang elegan dan menawan.
Perbedaan terakhir adalah dalam hal harga. Secara umum, granit cenderung lebih murah daripada marmer.
Hal ini karena granit lebih melimpah serta mudah ditemukan secara alami di berbagai lokasi di seluruh dunia, sehingga biaya produksinya relatif lebih rendah. Selain itu, proses pembuatannya juga cenderung lebih sederhana dan cepat sehingga membuat harganya lebih terjangkau.
Di sisi lain, marmer seringkali dianggap sebagai batuan alam yang mewah dan eksklusif, membuat harganya cenderung lebih tinggi.
Baca juga: Travertine
Namun perlu diketahui juga bahwa harga keduanya dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti kualitas, ukuran, warna, asal batuan, serta lokasi geografis.
Setelah mengetahui detail perbedaan granit dan marmer, pertanyaan selanjutnya adalah: di antara kedua material ini, mana yang harus dipilih? Jawabannya tergantung pada kebutuhan, preferensi estetika, ataupun anggaran proyek Anda.
Sebaiknya dipilih jika Anda menginginkan material yang mudah perawatannya dan tahan terhadap goresan maupun panas. Material ini cocok untuk area dengan lalu lintas yang padat dan sering terkena air, seperti dapur atau kamar mandi. Granit juga cenderung lebih terjangkau dibandingkan marmer, sehingga menjadi pilihan terbaik apabila anggaran Anda terbatas.
Sebaiknya dipilih jika Anda menginginkan tampilan yang lebih mewah, elegan, dan klasik. Marmer sering digunakan untuk permukaan meja, lantai, maupun aplikasi dekoratif lainnya di mana tampilan alami menjadi faktor penting. Namun, perlu diingat bahwa material ini lebih rentan terhadap goresan maupun bahan kimia sehingga memerlukan perawatan tambahan. Selain itu, marmer mungkin tidak cocok untuk area yang sering terkena cairan atau abrasi.
Baca juga: Mengenal Sintered Stone
Sebagai penutup, pilihlah bahan yang sesuai dengan kebutuhan fungsional serta estetika proyek Anda. Selain itu, sesuaikan juga dengan anggaran yang tersedia. Jika Anda masih ragu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional dalam industri konstruksi atau desain interior untuk mendapatkan saran terbaik.
Demikian ulasan singkat mengenai perbedaan granit dan marmer. Semoga bermanfaat.
Featured Image: woodard247.com