Menerapkan Attic Room Pada Rumah Modern Zaman Now!

Banyak orang yang menanyakan, "Attic artinya apa?" di berbagai platform, mulai dari media sosial hingga forum-forum terkait properti. Istilah ini memang kerap muncul dalam perbincangan seputar desain rumah modern, terutama kalangan arsitek dan pengembang.

Namun, bagi orang awam, istilah ‘attic room’ masih terdengar asing dan jarang digunakan dalam keseharian. Hal ini wajar, mengingat istilah tersebut lebih populer di luar negeri dan belum begitu banyak diadaptasi dalam desain hunian di Indonesia. Meskipun demikian, tren penggunaannya mulai menarik perhatian, terutama bagi mereka yang menginginkan hunian dengan ruangan tambahan yang lebih fungsional.

Attic Artinya Loteng?

Attic room adalah ruang tambahan yang terletak di bawah atap rumah.  Secara mudahnya, istilah ini cukup lazim diartikan ‘loteng’ jika dialih bahasakan.

Meskipun di luar negeri penggunaan attic sudah umum, namun di Indonesia masih jarang dimanfaatkan dengan maksimal, biasanya hanya digunakan sebagai gudang untuk menyimpan barang-barang tidak terpakai. Padahal, ruangan ini bisa dimanfaatkan lebih baik dan fungsional. Bagaimana cara memanfaatkannya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Manfaat Attic Room Pada Rumah Modern

Dengan desain yang tepat, attic room dapat diubah menjadi ruangan multifungsi yang tidak hanya memperluas area rumah, tetapi juga menambah nilai estetika dan kenyamanan. Ruangan bagian atas ini bisa dimanfaatkan sebagai:

1. Kamar Tidur Tambahan

Jika jumlah kamar di rumah terbatas, maka attic room bisa diubah menjadi kamar tidur tambahan. Ini sangat berguna terutama untuk keluarga dengan anak-anak yang membutuhkan ruang tidur ekstra.

Dengan sedikit renovasi, ruangan ini dapat menjadi ruang tidur yang nyaman dan fungsional.

2. Ruang Kerja Pribadi

Di era kerja dari rumah (work from home), kebutuhan akan ruang kerja menjadi semakin penting. Attic room bisa disulap menjadi ruang kerja dengan pencahayaan alami yang baik.

Pastikan untuk menambahkan jendela atau ventilasi agar cahaya masuk dengan optimal, menciptakan suasana kerja jadi lebih produktif dan menyenangkan.

3. Perpustakaan Pribadi

Jika penghuni gemar membaca, attic room bisa menjadi ruang perpustakaan pribadi.

Dengan menambahkan rak buku, sofa, dan pencahayaan buatan yang hangat, ruangan ini bisa menjadi tempat favorit untuk membaca atau sekadar bersantai.

Tren Rumah dengan Attic Room

Melihat potensi besarnya, beberapa pengembang properti di Indonesia mulai memperkenalkan konsep rumah dengan attic sebagai daya tarik tambahan. Sebagian kawasan Jakarta dan sekitarnya, perumahan seperti Summarecon Serpong dan Jakarta Garden City bahkan sudah menawarkan unit rumah yang dilengkapi attic room.

Sementara itu untuk wilayah Surabaya dan Sidoarjo, pengembang Ciputra melalui proyek Northwest Park Central dan Citra Garden juga menawarkan rumah dengan attic sebagai salah satu fitur unggulan.

Kombinasi desain interior yang mengikuti tren terbaru dan penawaran menarik dari para pengembang membuat rumah dengan attic room semakin diminati oleh konsumen, terutama milenial yang mencari hunian fungsional dan estetis.

Beberapa Pertimbangan Sebelum Menerapkannya

Perlu diketahui bahwa wilayah Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga menerapkan attic room pada sebuah rumah hunian memiliki permasalahan tersendiri. Tingginya suhu dan kelembapan bisa menjadi faktor penting untuk diperhatikan ketika ingin mengaplikasikannya.

Namun, dengan perencanaan serta pengaplikasian yang cermat, attic room tetap bisa menjadi ruangan yang nyaman dan fungsional. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar ‘ruangan loteng’ ini cocok digunakan di daerah beriklim tropis:

1. Isolasi Panas

Cuaca tropis menyebabkan suhu di area bawah atap cenderung lebih tinggi, terutama saat siang hari. Oleh karena itu, sangat penting untuk memasang isolasi termal yang baik. Bahan seperti insulasi aluminium foil atau polyurethane foam bisa membantu mengurangi panas yang masuk, sehingga suhu di dalam attic lebih nyaman.

2. Ventilasi

Ventilasi sangat penting untuk memastikan sirkulasi udara berjalan dengan baik di dalam attic room. Penerapan ventilasi atap atau ventilasi silang (cross ventilation) bisa membantu mengurangi panas dan menjaga ruangan tetap sejuk. Selain itu, pemasangan jendela atau skylight juga bisa membantu mengalirkan udara dan cahaya alami.

3. Penggunaan Material Atap

Pemilihan material atap juga berpengaruh besar. Atap yang memantulkan panas, seperti atap metal (dilengkapi lapisan reflektif), dapat mengurangi panas berlebih ke dalam ruang attic. Menggunakan material atap yang tepat dapat membantu mengurangi efek panas berlebih.

4. Sistem Pendinginan

Jika attic digunakan sebagai ruang fungsional seperti kamar tidur atau ruang kerja, pertimbangkan untuk memasang AC atau kipas angin untuk menjaga suhu tetap nyaman. Penggunaan sistem pendingin yang efisien akan sangat membantu menghadapi cuaca panas di wilayah tropis.

5. Perawatan Kelembapan

Selain panas, kelembapan juga perlu diatasi di ruang attic. Penggunaan dehumidifier dapat membantu mengurangi tingkat kelembapan yang tinggi, terutama saat musim hujan, sehingga attic tidak terasa lembap atau pengap.

6. Material Furnitur

Pilih furnitur yang tahan terhadap perubahan suhu dan kelembapan. Kayu solid yang diberi lapisan pelindung atau bahan seperti rotan sintetis cocok digunakan pada attic room karena lebih tahan terhadap perubahan cuaca.

Kesimpulan

Meskipun lebih umum diaplikasikan di negara dengan iklim sejuk, namun attic room tetap bisa diterapkan di negara beriklim tropis seperti Indonesia apabila dilakukan dengan perencanaan dan pengaplikasian yang tepat.

Dengan menerapkan isolasi termal dan ventilasi secara optimal disertai pemilihan material yang sesuai, maka akan membuat attic room tidak hanya layak huni, melainkan juga dapat menjadi sebuah ruangan yang nyaman, multifungsi, dan estetik.