6 Pengeluaran Yang Harus Dianggarkan Saat Menempati Rumah Baru

Loading image...
Oleh Surabaya Prop February 05, 2024
Terakhir Diperbarui: May 16, 2024

Setelah melewati proses yang melelahkan dari mencari hingga membeli rumah baru, tahapan selanjutnya adalah mengatur keuangan untuk menangani berbagai pengeluaran yang bisa saja muncul setelah Anda menempati rumah tersebut. 

Meskipun terlihat sepele, namun sebaiknya alokasikan anggaran sekian persen dari harga rumah baru untuk mengantisipasi pengeluaran yang diluar perkiraan pasca menempatinya. Pengeluaran apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini.

Beberapa Pengeluaran Yang Mungkin Terjadi

Berikut ini adalah beberapa daftar pengeluaran yang sangat mungkin terjadi pasca Anda pindah ke rumah baru.

1. Renovasi Minor

Saat pertama kali menempati rumah baru, mungkin akan ditemui beberapa kekurangan atau kerusakan kecil yang perlu diperbaiki. Renovasi minor seperti perbaikan kerusakan pada keramik, tembok retak, kebocoran atap, atau masalah pada instalasi kamar mandi dan dapur perlu diperhatikan agar rumah tetap dalam kondisi layak huni.

Biasanya, pengembang atau kontraktor memberikan garansi hingga periode tertentu setelah serah terima. Jika kerusakan tersebut memang sudah digaransikan dalam perjanjian, maka Anda tidak perlu khawatir akan keluarnya budget. Namun jika tidak dicover, maka siapkan dana setidaknya 2-5 % dari harga rumah.

2. Biaya Operasional

Penting untuk menganggarkan biaya operasional sehari-hari seperti listrik, air, internet, ataupun gas. Dikarenakan kebutuhan listrik, air, dan gas bersifat relatif, maka pastikan untuk memperhitungkan estimasi penggunaannya agar disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga anda sehari-hari. Dengan begitu biaya operasional seperti ini tidak terlalu besar.

3. Perabotan & Perlengkapan

Setiap rumah pasti membutuhkan perabotan maupun perlengkapan rumah tangga untuk membuatnya nyaman serta fungsional. Setelah pindah, Anda mungkin perlu membeli atau memperbarui beberapa perabotan sesuai dengan kebutuhan dan desain interior rumah baru.

Namun jika Anda mempunyai perabotan dari tempat tinggal lama yang masih bagus dan layak pakai, maka pengeluaran biaya untuk membeli perabotan baru bisa ditekan. Bagaimanapun juga, sebaiknya tetap alokasikan budget terkait hal ini agar Anda tidak kaget ketika sewaktu-waktu mengharuskan membeli perabotan baru seperti furnitur, peralatan elektronik, ataupun peralatan masak.

4. Pengeluaran Lingkungan Tempat Tinggal

Di banyak lingkungan, terdapat biaya terkait dengan pemeliharaan kebersihan dan keamanan. Ini bisa termasuk iuran RT untuk jasa kebersihan, keamanan, hingga pemeliharaan fasilitas umum di lingkungan tempat tinggal Anda. Pastikan untuk memperhitungkan biaya ini dalam anggaran bulanan.

5. Pajak Bumi Bangunan (PBB)

PBB merupakan kewajiban pajak tahunan yang harus dibayar oleh pemilik rumah. Pastikan untuk memperhitungkan besaran jumlah PBB setiap tahun dalam perencanaan keuangan Anda. Semakin luas rumah (tanah dan bangunan), maka semakin besar pula biaya yang harus dibayarkan.

6. Cicilan KPR atau In-House

Jika membeli rumah secara kredit melalui KPR atau Inhouse, maka Anda perlu memperhitungkan cicilan bulanannya agar bisa disesuaikan dengan anggaran bulanan. Pastikan untuk selalu membayar tepat waktu agar terhindar dari resiko denda atau bunga tambahan yang dapat membebani keuangan bulanan.

Penutup

Beberapa poin di atas memang terlihat sepele dan mungkin sudah terlalu familiar dengan sebagian diantaranya. Namun, tetaplah ingat untuk selalu merencanakan anggaran dan pengeluaran secara proporsional. Dengan begitu Anda dapat mengantisipasi dengan baik kemungkinan adanya pengeluaran yang muncul di luar perkiraan.

Demikian tips sederhana terkait pengeluaran-pengeluaran yang mungkin terjadi pasca anda menempati rumah baru. Semoga bermanfaat.