Foto: facebook.com/dirokarya
Pondasi rollag merupakan salah satu jenis pondasi yang sering digunakan dalam pembangunan struktur sederhana hingga menengah. Pondasi ini mungkin tidak terlalu populer, namun tetap saja cukup banyak digunakan sebagian kalangan pemilik rumah.
Meskipun memiliki keterbatasan, pondasi rollag tetap menawarkan beberapa kelebihan terutama dari segi biayanya yang terbilang ekonomis.
Pondasi rollag adalah jenis pondasi dangkal yang terbuat dari susunan batu bata atau batako, di mana disusun secara horizontal dan diikat dengan adukan semen
Jenis ini biasanya digunakan untuk mendukung beban struktur ringan hingga sedang, seperti rumah tinggal, pagar, atau dinding pembatas.
Foto: facebook.com/dirokarya
Pondasi rollag sering dipilih karena kemudahan dalam pembuatannya, biaya relatif terjangkau, serta terbilang cukup kuat untuk menahan beban struktur bangunan (sederhana) di atasnya.
Meski begitu, pondasi ini tidak cocok untuk struktur dengan beban berat atau tanah dengan kondisi yang kurang stabil.
Pondasi rollag memiliki sejumlah keunggulan sehingga tidak jarang digunakan pada proyek-proyek tertentu. Apa saja itu?
Material seperti batu bata, batako, dan semen harganya murah dan mudah ditemukan, sehingga lebih hemat biaya.
Proses pembuatannya tidak memerlukan alat berat atau teknologi khusus, sehingga cocok untuk proyek skala kecil. Bahkan, seorang pemula pun bisa mengerjakannya dengan panduan dasar, menjadikannya pilihan praktis untuk proyek skala kecil.
Karena prosesnya tidak terlalu rumit, pondasi rollag dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Dengan tim kecil, pengerjaan bisa selesai dalam hitungan hari, mempercepat progres proyek secara keseluruhan.
Ideal untuk tanah yang memiliki daya dukung cukup baik dan tidak rentan terhadap pergerakan tanah.
Popularitasnya memang tidak sebesar jenis pondasi lain, seperti batu kali, cakar ayam, atau strauss pile, sehingga kurang dominan digunakan dalam beberapa situasi. Beberapa kekurangannya meliputi:
Daya dukungnya sangat terbatas karena material utamanya hanyalah batu bata atau batako yang disusun secara horizontal. Pondasi rollag hanya cocok untuk struktur ringan hingga sedang, seperti rumah satu lantai ataupun pagar.
Pondasi rollag kurang efektif jika digunakan pada tanah yang labil, berpasir, atau rentan terhadap pergerakan tanah (seperti tanah mudah ambles atau tanah lempung yang mengembang).
Di daerah rawan gempa atau yang sering mengalami getaran, pondasi rollag tidak direkomendasikan karena kurang mampu menahan beban dinamis. Hal ini karena strukturnya berpotensi retak atau runtuh jika terjadi gempa atau pergerakan tanah yang signifikan.
Sering dianggap kurang memenuhi standar kekuatan dan ketahanan yang dibutuhkan untuk proyek-proyek modern.
Berikut adalah panduan lengkap untuk membuat pondasi rollag:
Foto: youtube.com/@Ayeechannel
1. Persiapan Lahan
2. Penggalian Tanah
3. Pemasangan Batu Kosong (Aanstamping)
4. Pembuatan Adukan Semen
5. Pemasangan Batu Bata/Batako
6. Pengecoran Pengikat (Jika Diperlukan)
7. Pengurugan Tanah
Pondasi rollag tidak jarang digunakan, tetapi penggunaannya memang terbatas pada proyek-proyek tertentu yang sesuai dengan karakteristiknya. Popularitasnya kalah dengan jenis lainnya yang lebih kuat, modern, dan serbaguna. Namun demikian, pondasi rollag tetap menjadi pilihan ekonomis dan efisien untuk proyek-proyek kecil dengan kondisi tanah yang stabil.