Mengenal Pondasi Rollag: Keunggulan & Cara Pembuatannya

Loading image...
Oleh Surabaya Prop February 14, 2025
Terakhir Diperbarui: February 14, 2025

Pondasi rollag merupakan salah satu jenis pondasi yang sering digunakan dalam pembangunan struktur sederhana hingga menengah. Pondasi ini mungkin tidak terlalu populer, namun tetap saja cukup banyak digunakan sebagian kalangan pemilik rumah.

Meskipun memiliki keterbatasan, pondasi rollag tetap menawarkan beberapa kelebihan terutama dari segi biayanya yang terbilang ekonomis.

Apa Itu Pondasi Rollag?

Pondasi rollag adalah jenis pondasi dangkal yang terbuat dari susunan batu bata atau batako, di mana disusun secara horizontal dan diikat dengan adukan semen

 Jenis ini biasanya digunakan untuk mendukung beban struktur ringan hingga sedang, seperti rumah tinggal, pagar, atau dinding pembatas.

pondasi rollag batu bata

Foto:  facebook.com/dirokarya

Pondasi rollag sering dipilih karena kemudahan dalam pembuatannya, biaya relatif terjangkau, serta terbilang cukup kuat untuk menahan beban struktur bangunan (sederhana) di atasnya.

Meski begitu, pondasi ini tidak cocok untuk struktur dengan beban berat atau tanah dengan kondisi yang kurang stabil.

Kelebihan Pondasi Rollag

Pondasi rollag memiliki sejumlah keunggulan sehingga tidak jarang digunakan pada proyek-proyek tertentu. Apa saja itu?

1. Biaya Terjangkau

Material seperti batu bata, batako, dan semen harganya murah dan mudah ditemukan, sehingga lebih hemat biaya.

2. Mudah Dibuat

Proses pembuatannya tidak memerlukan alat berat atau teknologi khusus, sehingga cocok untuk proyek skala kecil. Bahkan, seorang pemula pun bisa mengerjakannya dengan panduan dasar, menjadikannya pilihan praktis untuk proyek skala kecil.

3. Cepat Pengerjaannya

Karena prosesnya tidak terlalu rumit, pondasi rollag dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Dengan tim kecil, pengerjaan bisa selesai dalam hitungan hari, mempercepat progres proyek secara keseluruhan.

4. Cocok untuk Tanah Stabil

Ideal untuk tanah yang memiliki daya dukung cukup baik dan tidak rentan terhadap pergerakan tanah.

Kekurangan Pondasi Rollag

Popularitasnya memang tidak sebesar jenis pondasi lain, seperti batu kali, cakar ayam, atau strauss pile, sehingga kurang dominan digunakan dalam beberapa situasi. Beberapa kekurangannya meliputi: 

1. Keterbatasan Daya Dukung

Daya dukungnya sangat terbatas karena material utamanya hanyalah batu bata atau batako yang disusun secara horizontal. Pondasi rollag hanya cocok untuk struktur ringan hingga sedang, seperti rumah satu lantai ataupun pagar.

2. Tidak Cocok untuk Tanah Labil

Pondasi rollag kurang efektif jika digunakan pada tanah yang labil, berpasir, atau rentan terhadap pergerakan tanah (seperti tanah mudah ambles atau tanah lempung yang mengembang).

3. Kurang Tahan terhadap Beban Dinamis

Di daerah rawan gempa atau yang sering mengalami getaran, pondasi rollag tidak direkomendasikan karena kurang mampu menahan beban dinamis. Hal ini karena strukturnya berpotensi retak atau runtuh jika terjadi gempa atau pergerakan tanah yang signifikan.

4. Kurang Standar

Sering dianggap kurang memenuhi standar kekuatan dan ketahanan yang dibutuhkan untuk proyek-proyek modern.

Langkah-Langkah Pembuatan

Berikut adalah panduan lengkap untuk membuat pondasi rollag:

pembuatan pondasi rollag batu bata

Foto: youtube.com/@Ayeechannel

1. Persiapan Lahan

  • Bersihkan area yang akan dipondasi dari rumput, sampah, atau material lain.
  • Lakukan pengukuran dan penandaan sesuai dengan rencana denah.

2. Penggalian Tanah

  • Gali tanah sesuai dengan kedalaman yang direncanakan (biasanya 30-50 cm).
  • Pastikan dasar galian rata dan padat.

3. Pemasangan Batu Kosong (Aanstamping)

  • Isi dasar galian dengan batu kosong atau kerikil setebal 10-15 cm.
  • Padatkan batu kosong menggunakan alat pemadat atau manual.

4. Pembuatan Adukan Semen

  • Campur semen, pasir, dan air dengan perbandingan yang tepat (biasanya 1:4 untuk semen dan pasir).
  • Aduk hingga merata dan mencapai konsistensi yang diinginkan.

5. Pemasangan Batu Bata/Batako

  • Susun batu bata atau batako secara horizontal di atas batu kosong.
  • Gunakan adukan semen sebagai perekat antar bata.
  • Pastikan susunan bata rapi dan level.

6. Pengecoran Pengikat (Jika Diperlukan)

  • Untuk meningkatkan kekuatan, tambahkan tulangan besi dan cor beton di bagian atas susunan bata.
  • Biarkan mengering selama beberapa hari sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

7. Pengurugan Tanah

  • Setelah selesai, urug kembali tanah di sekeliling pondasi.
  • Padatkan tanah untuk menghindari penurunan.

Penutup

Pondasi rollag tidak jarang digunakan, tetapi penggunaannya memang terbatas pada proyek-proyek tertentu yang sesuai dengan karakteristiknya. Popularitasnya kalah dengan jenis lainnya yang lebih kuat, modern, dan serbaguna. Namun demikian, pondasi rollag tetap menjadi pilihan ekonomis dan efisien untuk proyek-proyek kecil dengan kondisi tanah yang stabil.